Profil Desa Kasmaran

Ketahui informasi secara rinci Desa Kasmaran mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Kasmaran

Tentang Kami

Desa Kasmaran di Kecamatan Pagentan, Banjarnegara, menjelma sebagai sentra agribisnis dataran tinggi yang dinamis. Dikenal dengan potensi kopi arabika dan peternakan kambing Sapera melalui program Upland Project, desa ini memadukan tradisi pertanian denga

  • Sentra Agribisnis Baru

    Desa Kasmaran secara aktif mengembangkan komoditas unggulan bernilai tinggi, yaitu kopi arabika dan peternakan kambing perah Sapera, yang didukung oleh program pemerintah dan inisiatif kelompok tani lokal.

  • Lokasi Strategis di Dataran Tinggi

    Berada di ketinggian sekitar 1.100 mdpl, wilayahnya yang subur didominasi perbukitan, menjadikannya lokasi ideal untuk pertanian sayuran, teh, dan pengembangan agrowisata.

  • Pemerintahan Desa yang Aktif dan Adaptif

    Pemerintah Desa Kasmaran menunjukkan peran proaktif dalam pembangunan, memanfaatkan teknologi informasi melalui situs web resmi untuk transparansi dan partisipasi publik, serta aktif dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa.

Pasang Disini

Terletak di antara perbukitan sejuk di dataran tinggi Dieng, Desa Kasmaran, Kecamatan Pagentan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, kini kian dikenal sebagai wilayah agraris yang dinamis. Desa ini secara strategis tengah bertransformasi dari desa pertanian konvensional menjadi pusat pengembangan komoditas unggulan baru, yakni kopi arabika dan peternakan kambing perah jenis Sapera. Inisiatif ini tidak hanya membuka peluang ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat, tetapi juga menempatkan Kasmaran sebagai salah satu desa dengan potensi agribisnis yang patut diperhitungkan di kancah regional.

Dengan topografi yang subur dan berada di ketinggian ideal, Desa Kasmaran memanfaatkan anugerah alamnya untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk. Dukungan dari program pemerintah berskala nasional dan keaktifan kelompok tani lokal menjadi kunci utama dalam menggerakkan roda perekonomian desa. Perkembangan ini menandakan babak baru bagi Kasmaran, menjadikannya contoh nyata dari sinergi antara potensi alam, sumber daya manusia dan kebijakan pembangunan yang tepat sasaran.

Letak Geografis dan Demografi

Desa Kasmaran secara administratif merupakan bagian dari Kecamatan Pagentan, Kabupaten Banjarnegara. Desa ini berada pada ketinggian sekitar 1.100 meter di atas permukaan laut (mdpl), menjadikannya kawasan berhawa sejuk dengan lanskap yang didominasi oleh perbukitan hijau. Secara geografis, lokasi ini sangat mendukung aktivitas pertanian, khususnya untuk tanaman hortikultura dan perkebunan yang tumbuh subur di dataran tinggi.

Wilayah Desa Kasmaran terbagi menjadi enam dusun, yang meliputi Dusun Kasmaran, Ambalsari, Simpangsari, Sokasari, Purbasana, dan Sipetung. Struktur kewilayahan ini diperkuat dengan adanya 4 Rukun Warga (RW) dan 20 Rukun Tetangga (RT) yang menjadi basis administrasi dan pelayanan masyarakat.

Secara kewilayahan, Desa Kasmaran memiliki batas-batas yang jelas dengan desa-desa di sekitarnya. Di sebelah utara, desa ini berbatasan dengan Desa Darmayasa. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Majasari, sementara di sisi selatan berbatasan langsung dengan Desa Pagentan. Adapun di sebelah barat, wilayahnya bersinggungan dengan Desa Plumbungan. Data spesifik mengenai luas wilayah desa dan jumlah penduduk terkini dapat diakses melalui portal resmi pemerintah desa, namun data dari Badan Pusat Statistik (BPS) untuk Kecamatan Pagentan menunjukkan luas total kecamatan yaitu 46,19 km². Sebagian besar lahan di kecamatan ini, atau sekitar 88,75%, merupakan tegalan atau kebun, yang mencerminkan basis utama ekonomi di wilayah tersebut, termasuk di Desa Kasmaran. Kepadatan penduduk di tingkat kecamatan tercatat sekitar 778 jiwa per km², memberikan gambaran umum mengenai sebaran populasi di area ini.

Potensi Ekonomi dan Komoditas Unggulan

Sektor pertanian ialah tulang punggung utama perekonomian Desa Kasmaran. Sejak lama, masyarakatnya menggantungkan hidup dari hasil budidaya sayur-mayur dan tanaman pangan lain yang cocok dengan iklim pegunungan. Namun dalam beberapa tahun terakhir, terjadi pergeseran signifikan menuju pengembangan komoditas yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi dan berorientasi pasar yang lebih luas.

Inovasi utama di sektor ini yaitu pengembangan kopi arabika dan peternakan kambing Sapera. Pengembangan dua komoditas ini mendapat dukungan penuh melalui Program Upland dari Kementerian Pertanian RI. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian di dataran tinggi secara komprehensif, mulai dari proses budidaya (on-farm) hingga pengolahan pascapanen (off-farm).

Kelompok Tani "Guyup Rukun" menjadi salah satu motor penggerak utama dalam keberhasilan program ini. Melalui pendampingan dari Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), kelompok tani ini berhasil membudidayakan kambing Sapera, jenis kambing perah hasil persilangan antara kambing Saanen jantan dan Peranakan Etawa (PE) betina. Lintar Rafsanandi, PPL Kecamatan Pagentan, dalam sebuah kesempatan menjelaskan keunggulan kambing ini. "Kambing Sapera merupakan jenis ternak perah dengan produksi susu tinggi. Selain itu, Sapera lebih kebal terhadap penyakit scabies (gudig) yang sering dialami peternak kambing jenis jawa randu," ujarnya. Keberhasilan ini tidak hanya berhenti pada produksi susu, kotoran ternak pun diolah menjadi pupuk organik untuk mendukung pertanian ramah lingkungan.

Sejalan dengan peternakan, budidaya kopi arabika juga menunjukkan perkembangan pesat. Keseriusan pemerintah daerah dalam mendukung potensi ini tecermin dari bantuan yang disalurkan. Pada pertengahan tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara menyerahkan sebuah mesin sangrai (roasting machine) kepada Koperasi Page Land Farm yang berlokasi di Desa Kasmaran. Bantuan ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan nilai jual kopi lokal, dari yang semula hanya menjual biji mentah (green bean) menjadi kopi sangrai yang siap seduh dan memiliki pasar lebih premium.

Pembangunan Infrastruktur dan Layanan Publik

Pemerintah Desa Kasmaran di bawah kepemimpinan Kepala Desa, Bapak Endro (periode 2019-2025), menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas layanan publik. Salah satu fokus pembangunan yang baru-baru ini dilaksanakan yaitu pengaspalan jalan di Dusun Kasmaran pada pertengahan 2024. Peningkatan kualitas jalan ini sangat vital untuk memperlancar mobilitas warga dan distribusi hasil pertanian dari desa ke pusat-pusat pasar.

Proses perencanaan pembangunan dilakukan secara partisipatif melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes). Forum ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyuarakan aspirasi dan kebutuhannya, memastikan bahwa setiap program pembangunan yang dijalankan sesuai dengan prioritas warga. Pemerintah desa juga tampak aktif memanfaatkan teknologi informasi. Melalui situs web resmi desa, berbagai informasi mengenai kegiatan pemerintahan, alokasi APBDesa, hingga berita terkini disajikan secara transparan kepada publik.

Di bidang kesehatan, layanan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) untuk balita dan lansia berjalan secara rutin dan terorganisir. Kegiatan ini melibatkan para kader kesehatan lokal dan sering kali didukung oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari berbagai universitas, seperti Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), yang turut memberikan pendampingan dan edukasi kesehatan kepada masyarakat. Adanya potensi wisata rintisan seperti "Pukas (Puntuk Kasmaran)" juga menunjukkan adanya visi pengembangan desa yang lebih terintegrasi di masa depan.

Kehidupan Sosial dan Budaya

Kehidupan masyarakat Desa Kasmaran diwarnai oleh nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong yang masih kental. Semangat ini tecermin dalam berbagai kegiatan komunal, mulai dari kerja bakti hingga penyelenggaraan acara-acara desa. Salah satu kekayaan budaya yang terus dilestarikan yakni kesenian Ebeg atau Kuda Lumping, yang sering kali ditampilkan dalam berbagai perayaan dan menjadi hiburan yang dinantikan oleh warga.

Kehadiran mahasiswa KKN juga memberikan warna tersendiri bagi dinamika sosial di desa. Berbagai program kolaboratif seperti senam lansia, sosialisasi anti-perundungan di sekolah, hingga penyuluhan tentang bahaya rokok ilegal menjadi jembatan interaksi antara kaum terpelajar dan masyarakat. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat praktis, tetapi juga mempererat ikatan sosial antarwarga.

Selain itu, berbagai turnamen olahraga, seperti bola voli "VOKAS Cup", secara rutin diselenggarakan untuk memupuk sportivitas dan menjadi ajang silaturahmi antardusun. Aktivitas-aktivitas semacam ini membuktikan bahwa di tengah kesibukan mengolah lahan pertanian, masyarakat Desa Kasmaran tetap menjaga kohesi sosial dan melestarikan tradisi budayanya sebagai fondasi utama dalam kehidupan bermasyarakat.

Sebagai kesimpulan, Desa Kasmaran merupakan contoh sebuah wilayah pedesaan yang berhasil memetakan dan mengembangkan potensinya secara cerdas. Dengan fondasi pertanian yang kuat, desa ini mampu berinovasi melalui pengembangan kopi dan kambing Sapera. Didukung oleh pemerintahan yang responsif dan kehidupan sosial yang solid, Desa Kasmaran tidak hanya berjuang untuk meningkatkan kesejahteraan warganya, tetapi juga membangun identitas baru sebagai desa agribisnis yang progresif dan berdaya saing di Kabupaten Banjarnegara.